Makanan khas Bondowoso

FOR YOUR PLATE, Halo konco luwe! Kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan tape, makanan fermentasi yang menjadi bagian dari kuliner Indonesia. Salah satu varian tape yang cukup terkenal adalah Tape Singkong Bondowoso. Masyarakat Bondowoso membuat tape khas ini dari singkong yang mereka fermentasi. Proses ini menciptakan rasa manis dan asam yang khas serta menghasilkan tekstur lembut yang banyak orang sukai. Tape Singkong Bondowoso tetap eksis sebagai kuliner tradisional dan kini menjadi oleh-oleh khas dari daerah tersebut. Namun, tahukah kalian bagaimana sejarah dan cara pembuatan Tape Singkong Bondowoso yang membuatnya begitu istimewa?

Sejarah Tape Singkong Bondowoso

Masyarakat Bondowoso telah mengenal Tape Singkong sejak zaman dahulu dan mewariskannya dari generasi ke generasi. Mereka mengolah singkong dengan cara fermentasi menggunakan ragi alami untuk menciptakan makanan yang tahan lama dan lezat. Proses ini menghasilkan tape dengan cita rasa manis, sedikit asam, dan tekstur kenyal yang khas.

Masyarakat setempat tidak hanya menjadikan tape sebagai camilan sehari-hari, tetapi mereka juga memperkenalkannya kepada pendatang sebagai sajian khas daerah. Seiring waktu, para pelaku usaha rumahan di Bondowoso terus mengembangkan produksi tape singkong dan memperluas distribusinya ke berbagai daerah di Indonesia.

Tape Singkong Bondowoso juga mendapat perhatian karena nilai budayanya. Tape ini mencerminkan kearifan lokal masyarakat yang memanfaatkan hasil bumi secara kreatif. Inilah yang menjadikan Tape Singkong Bondowoso bukan sekadar makanan, tetapi juga warisan budaya yang memperkuat identitas kuliner daerah tersebut.

Proses Pembuatan

Bahan membuat tape bondowoso
(Sumber: Freepik)

Tape Singkong Bondowoso cukup sederhana namun membutuhkan ketelatenan dan waktu yang cukup lama. Langkah pertama adalah memilih singkong yang berkualitas, singkong yang digunakan tidak terlalu tua agar tape yang dihasilkan terasa enak dan bertekstur lembut. Lalu mengupas dan memotongnya. Kemudian direbus hingga matang sempurna. 

Setelah matang, singkong didinginkan terlebih dahulu sebelum diberi ragi untuk memulai proses fermentasi. Proses fermentasi ini akan mengubah gula yang terkandung dalam singkong menjadi alkohol dan asam, yang memberikan rasa manis dan sedikit asam pada tape. Para pembuat tape biasanya membungkus singkong yang telah diberi ragi dengan daun pisang atau meletakkannya dalam wadah tertutup, lalu membiarkannya selama 2 hingga 3 hari pada suhu ruangan. Selama proses ini, ragi bekerja menghasilkan rasa tape yang khas. Setelah beberapa hari, tape siap disajikan.

Menjadi Oleh-Oleh Khas Bondowoso

Masyarakat dan pelaku usaha terus memperkenalkan Tape Singkong Bondowoso ke berbagai daerah. Kini, tape ini tak hanya terkenal di Bondowoso, tapi juga populer di luar kota. Para wisatawan sering menjadikannya sebagai oleh-oleh karena rasanya yang unik dan harganya yang terjangkau.

Di pusat oleh-oleh Bondowoso, para pengunjung dapat menemukan tape singkong dalam berbagai varian. Banyak orang menjadikannya sebagai hadiah untuk keluarga atau teman-teman. Tape Singkong Bondowoso pun semakin mengukuhkan dirinya sebagai simbol kekayaan kuliner lokal yang terus dicintai hingga sekarang.

FAQ

  1. Apa itu Tape Singkong Bondowoso? Tape Singkong Bondowoso merupakan makanan fermentasi khas dari Bondowoso, Jawa Timur. Masyarakat membuatnya dari singkong yang mereka fermentasi dengan ragi alami, sehingga menghasilkan rasa manis dan sedikit asam serta tekstur lembut. Selain disantap langsung, tape ini juga menjadi bahan dasar berbagai olahan makanan.

  2. Bagaimana cara pembuatan Tape Singkong Bondowoso? Para pengrajin memulai proses dengan memilih singkong manis dan berkualitas. Mereka mengupas, mencuci, lalu merebus atau mengukus singkong hingga matang. Setelah didinginkan, singkong diberi ragi dan difermentasi selama 2–3 hari. Hasilnya adalah tape dengan rasa manis, sedikit asam, dan tekstur lembut.

  3. Mengapa Tape Singkong Bondowoso terkenal? Tape Singkong Bondowoso terkenal berkat cita rasanya yang khas: manis, sedikit asam, dan teksturnya yang lembut dan kenyal. Wisatawan dari berbagai daerah menjadikannya oleh-oleh favorit. Keunikan dan kualitas tape ini menjadikannya salah satu makanan tradisional yang tetap digemari hingga kini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *