FOR YOUR PLATE, Haloo konco luwee!!! Gempol, sebuah kecamatan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, menyimpan kekayaan kuliner tradisional yang menggoda selera. Tak hanya soal rasa, klepon dari daerah ini juga terkenal karena teksturnya yang kenyal dan aroma daun pandan yang khas, sehingga wisatawan maupun pecinta kuliner indonesia memburunya.
Si kecil manis bulat hijau!!
Ya klepon namanya, jajanan khas Gempol Pasuruan ini termasuk jajanan tradisional berwarna hijau dengan isian gula merah cair yang langsung meledak manis di mulut saat dimakan. Orang-orang menamai “klepon” dari bahasa Jawa yang artinya “indung telur hewan” karena bentuknya yang bulat kecil.
Klepon memiliki bentuk yang identik bulat, dan penjual menaburinya dengan parutan kelapa sebagai topping yang menjadi ciri khas. Di balik bentuk bulatnya yang sederhana, para pembuat klepon menanamkan cerita tentang ketelatenan, kearifan lokal, dan rasa cinta yang terus mereka wariskan dari generasi ke generasi.
Masyarakat sudah mengenal klepon Gempol sejak dulu. Para penjual tidak hanya membuka toko di pinggir jalan. Ada juga pedagang asongan di bus yang melintas di jalan raya Gempol ini, mereka menawarkan jajanan kuliner Indonesia satu ini. Mereka menjual klepon agar penumpang bisa memakannya selama perjalanan, dan juga bisa menjadikannya sebagai oleh-oleh untuk keluarga di rumah.
Gempol menjadi kawasan pabrik sekaligus tempat berjejer warung yang menjual klepon dengan merek nama “Klepon Wahyu Asli”. Penjual membuka warung kecil yang jadi satu sama warung kopi, dan sebagian lainnya membuka warung khusus yang menjual klepon seperti di gambar atas.
Meski semua warung menggunakan nama yang sama yaitu “Klepon Wahyu Asli”, para pedagang tidak merasa kalah saing. Justru mereka menjadikan hal itu sebagai ciri khas jajanan kuliner ini. Itu loh, klepon Wahyu yang konco luwe temui di sepanjang jalan raya Gempol. Begitu dikenalnya!!
Panas Baru Matang, Mledak Gula Merah di Dalamnya!!!
Klepon paling enak kalau konco luwe makan saat masih panas-panasnya, atau ketika baru matang. Sebab kalau konco luwe memakannya dalam kondisi hangat, gula merah dalam adonan akan terasa sangat enak. Waktu konco luwe gigit, sensasi “mledak” dari gula merah cair di dalamnya langsung bikin kaget, tapi nagih. Manisnya langsung menyebar ke seluruh mulut, dan rasa itu berpadu pas dengan kenyalnya adonan ketan yang lembut.
Makan saat klepon sudah dingin juga nggak kalah enak, tapi konco luwe jangan terlalu lama menunda memakannya. Karena bagaimanapun juga, kalau ada klepon yang baru matang, lebih baik konco luwe pilih yang baru matang saja. Rasakan kenikmatan yang muncul dari si bulat kecil hijau ini.
Penjual tidak membuat klepon ini dalam jumlah banyak karena mereka ingin menjaga kesegarannya. Oleh karena itu, para penjual di toko Klepon ini menyimpan klepon yang sudah siap kemas dalam styrofoam besar agar klepon tetap hangat saat mereka jual kepada para konsumen.
Isian Nggak Pelit, Harga Tetap Bersahabat!
Penjual menjual jajanan klepon ini dalam wadah bungkus kotak kecil. Konco luwe jangan khawatir, karena harga sekotak klepon ini tak akan menguras kantong dompet kalian kok. Penjual hanya membanderol sekotak klepon dengan harga kisaran 5–6 ribuan saja. Murah, kan konco luwe?
“Dulu saya membeli dengan harga 5 ribuan saat naik bus arah ke timur dari Surabaya,” ucap Laili selaku pembeli.
Penjual mengisi sekotak klepon dengan 8 biji. Konco luwe nggak perlu panik karena isinya terlihat sedikit, sebab meski tampak sedikit, konco luwe sudah cukup kenyang hanya dengan menghabiskan satu kotak klepon ini.
Ayo, konco luwe semua! Barangkali kalian lewat daerah Gempol Pasuruan, sempatkan mampir walau hanya untuk mencicipi atau bahkan membawa pulang klepon ini sebagai oleh-oleh buat keluarga di rumah. Cemilan ringan ini manis, murah, dan bikin perut kenyang. Silakan dicoba kuliner Indonesia satu ini ya, konco luwe!!!