FOR YOUR PLATE, Halo Konco Luwe! Pernahkah kamu mendengar tentang Kabupaten Ngawi? Wilayah ini tidak hanya kaya akan budaya, tetapi juga menyuguhkan kuliner khas yang layak dibanggakan, keripik tempe. Camilan ini bukan sekedar makanan ringan biasa, melainkan wujud dari potensi lokal, inovasi di bidang kuliner, serta semangat gigih masyarakat setempat.
Para wisatawan sudah lama menjadikan keripik tempe asal Ngawi sebagai oleh-oleh favorit. Cita rasanya yang otentik dan khas selalu berhasil membuat siapa pun yang mencicipinya rindu untuk menikmatinya lagi.
Cerita di Balik Cita Rasa
Pasangan Bu Sutarmi dan Pak Kamto memulai usaha Keripik Tempe Mentari pada tahun 2004. Sejak awal, mereka berpegang pada prinsip untuk memproduksi sendiri semua bahan, mulai dari pembuatan tempe hingga menjadi keripik siap saji. Dengan cara ini, mereka menjaga keaslian rasa dan kebersihan produknya.
Saat banyak pelaku usaha beralih ke produk instan, mereka tetap memilih cara tradisional demi menjaga rasa otentik dan mutu tinggi. Prinsip inilah yang menjadi pondasi dari keberhasilan mereka selama lebih dari 20 tahun.

Kesederhanaan yang Menjadi Ciri Khas
Meskipun banyak daerah di Indonesia yang memproduksi keripik tempe, masyarakat Ngawi berhasil menghadirkan versi yang unik. Mereka menggunakan tempe berkualitas, meracik bumbu khas, dan menerapkan teknik menggoreng yang membuat keripiknya renyah maksimal tanpa terasa keras. Rasanya gurih dan menggoda, seperti Keripik Tempe Mentari dari Ngawi.
Proses pembuatan Keripik Tempe Mentari mencerminkan sebuah karya seni. Mereka memilih kedelai berkualitas, lalu mengolahnya sendiri menjadi tempe segar. Mereka melakukan proses fermentasi dengan cermat untuk menghasilkan aroma dan tekstur yang pas.
Setelah tempe siap, mereka mengirisnya dengan presisi hingga menjadi lembaran tipis yang renyah. Kemudian, mereka merendam irisan tersebut dalam bumbu rahasia keluarga. Kombinasi rasa gurih, manis, dan sentuhan rempah menjadikan setiap lembar keripik begitu khas.

Mereka menggoreng tempe dengan hati-hati dan menjaga suhu dengan tepat. Proses ini menghasilkan keripik berwarna keemasan, renyah, dan tidak berminyak. Mereka memperhatikan setiap langkah, mulai dari bahan baku hingga pengemasan, untuk memastikan mutu tetap terjaga.
Rasa Premium dengan Harga Bersahabat
Keripik Tempe Mentari menawarkan cita rasa premium dengan harga yang tetap ramah di kantong. Kamu hanya perlu mengeluarkan Rp 2.000 untuk mendapatkan sebungkus yang berisi 10 keping keripik. Harga ini membuatnya digemari oleh berbagai kalangan dan usia.
Bagi yang ingin menjadikannya oleh-oleh, mereka juga menyediakan kemasan besek berisi 10 bungkus dengan harga Rp 22.000, sudah termasuk wadahnya. Bu Sutarmi dan Pak Kamto sengaja menetapkan harga ini agar tetap bisa mempertahankan kualitas produk mereka sekaligus menjangkau lebih banyak orang.
Dari dapur sederhana mereka di Ngawi, telah menyebarkan aroma gurih dan rasa nikmat yang membawa kebahagiaan bagi banyak orang. Jadi, kalau kamu berkunjung ke Ngawi, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi Keripik Tempe Mentari ya!
FAQ
1. Bagaimana proses pembuatan Keripik Tempe Mentari?
Prosesnya dimulai dengan memilih kedelai berkualitas, mengolahnya sendiri menjadi tempe segar, mengirisnya tipis, merendam dalam bumbu rahasia keluarga, lalu digoreng dengan hati-hati hingga renyah keemasan dan tidak berminyak.
2. Di mana saya bisa menemukan Keripik Tempe Mentari?
Keripik Tempe Mentari adalah oleh-oleh khas Kabupaten Ngawi. Jika Anda berkunjung ke Ngawi, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipinya.
3. Berapa harga Keripik Tempe Mentari?
Sebungkus yang berisi 10 keping keripik harganya Rp 2.000. Untuk oleh-oleh, tersedia kemasan besek berisi 10 bungkus dengan harga Rp 22.000 (sudah termasuk wadah besek).