FOR YOUR PLATE, Halo Konco Luwe!!! Kabupaten Pasuruan, Bangil. Lagi dan lagi kuliner khasnya . Nasi hangat pulen dipadukan dengan pilihan beberapa lauk diatasnya yang bisa memanjakan lidah akan kenikmatannya. 

Seporsi penuh akan sejarahnya!!

Kuliner nasi punel ini masuk dalam salah satu makanan khas Bangil. Kalau konco luwe mampir atau sekadar lewat Bangil tapi belum mencoba makanan satu ini, pasti ada yang kurang. Warga Bangil sendiri yang memberi sebutan “punel” untuk makanan ini. Seiring waktu, makin banyak orang yang mengenal nasi punel, bahkan sampai ke luar daerah.

Warga Bangil menyerap arti nasi punel dari bahasa Jawa, yaitu “pas dan matang.” Mereka menyajikan seporsi nasi punel dengan lauk melimpah di satu piring. Mereka juga menyajikan nasi punel dengan tekstur lembut dan sedikit menggumpal yang menjulang tinggi dan terlihat ikonik.

Warga tetap menjaga kesan tradisional dari nasi punel dengan mengalasi sepiring nasi ini menggunakan selembar daun pisang sebelum mereka meletakkan nasi dan lauk di atasnya. Saat makan di tempat, mereka tidak menyediakan sendok, jadi para pembeli pun langsung makan pakai tangan atau istilah Jawanya “muluk.”

Warung dari dalam - (Sumber : Ghinaa, foryourplate)

Warung sempit tak kalah sepi pengunjung!!

Meski tempat jualan nasi punel ini terlihat sederhana, kecil, dan sempit, para pembeli tetap ramai berdatangan. Kalau tempat makannya penuh, mereka akan menunggu sampai ada tempat agar bisa menikmati nasi punel sampai puas, bahkan sampai nambah beberapa porsi. Pemilik warung memilih lokasi strategis di pojokan, meskipun agak masuk ke dalam area Plaza Bangil yang lama.

Pemilik warung nasi punel membagi jam operasionalnya menjadi dua shift setiap hari. Mereka membuka warung dari pagi sampai malam, dengan shift pagi sampai sore, lalu dilanjut sore sampai tutup. Warga mengenal nasi punel karena lauknya berupa jeroan sapi. Tapi tenang, buat yang nggak suka jeroan sapi, mereka juga menyediakan daging empal yang empuk dan mudah disantap tanpa banyak effort.

Konco luwe nggak perlu khawatir soal harga, karena Bu Tamimah selaku penjual menetapkan harga seporsi nasi punel hanya Rp27.000, dengan lauk apapun yang konco pilih. Konco luwe bebas memilih lauk, dan dalam satu porsi tidak hanya dapat satu lauk saja, tapi juga lauk pendamping lainnya.

Sepiring nasi punel - (Sumber : Ghinaa, foryourplate)

Seporsi lengkap nasi punel biasanya berisi nasi yang ditumpuk menjulang ke atas, ditaburi serundeng kelapa yang gurih, lalu diberi lodeh kikil dan tahu, bumbu kelapa yang dibungkus daun pisang seperti botok, ditambah lauk utama pilihan pengunjung, serta campuran irisan kacang panjang dan sambal pedas. Semuanya terlihat sangat nikmat dan lezat dalam satu suapan penuh.

Buy for dine in or take away?!!

Konco luwe bisa menikmati nasi punel langsung di tempat atau membungkusnya untuk dibawa pulang. Tapi biasanya, nasi punel terasa lebih nikmat kalau konco makan di tempat, karena mereka menyajikan nasi dalam keadaan panas atau hangat, yang jadi nilai plus dari kuliner satu ini.

Meskipun dibungkus, penjual tetap mempertahankan nuansa tradisionalnya dengan membungkus nasi punel menggunakan daun pisang di bagian dalam. Mereka tetap memberikan porsi dan harga yang sama. Para pelanggan yang mencintai nasi punel menganggap harga ini sangat terjangkau, apalagi porsinya lebih dari cukup.

Warung ini juga menerima pesanan untuk acara di rumah kalau konco luwe butuhkan. Mereka menyediakan menu nasi punel atau nasi kotak untuk pesanan.

Terima pesanan warung nasi punel - (Sumber : Ghinaa, foryourplate)

“Nasi punel ini sudah ada mungkin sejak saya masih seusia sekolah dasar, ya mungkin kurang lebih 50 tahunan yang lalu,” kata Arif, salah satu pelanggan setia warung nasi punel pojok. “Dan rasanya masih tetap sama setiap saya beli disini,” tambahnya.

Penjual tetap mempertahankan cita rasa khas nasi punel pojok ini hingga sekarang. Para pecinta nasi punel akan terus datang untuk membeli dan menyantapnya. Konco luwe semua wajib coba kuliner khas satu ini! Konco juga bisa mencarinya di Google Maps biar langsung sampai ke lokasinya. Oh iya, jangan lupa, warung nasi punel ini tutup setiap hari Jumat ya!.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *