salah satu jenis gula merah di Indonesia

FOR YOUR PLATE,
Halo konco luwe! Gula merah merupakan salah satu jenis pemanis alami yang masyarakat Indonesia gunakan secara luas dalam berbagai masakan. Masyarakat membuat gula merah dari nira pohon kelapa, aren, atau siwalan. Gula ini memiliki warna cokelat keemasan dan aroma khas yang mampu menggugah selera. Selain memberikan rasa manis, gula merah juga menyimpan sejumlah manfaat kesehatan yang belum banyak orang ketahui.

Selanjutnya, proses pembuatan gula merah melibatkan kristalisasi cairan nira yang dimasak hingga mengental dan mengeras. Biasanya, masyarakat membentuk gula ini menjadi bulatan, batangan, atau blok padat. Beberapa daerah menyebutnya “gula aren,” tergantung dari jenis pohon penghasil niranya. Hingga saat ini, banyak pengrajin tradisional masih membuat gula merah secara manual tanpa menambahkan bahan kimia.

Sejarah Gula Merah

brown sugar halus dan kubus
sumber :svitlana symonova / canva

Jika kita menelusuri sejarahnya, gula merah telah memiliki peran penting sejak zaman kerajaan-kerajaan kuno di Indonesia, seperti Majapahit dan Sriwijaya. Masyarakat kala itu sudah memanfaatkan gula merah dalam berbagai aspek kehidupan—mulai dari bahan makanan, obat tradisional, hingga perlengkapan upacara adat.

Pada awalnya, masyarakat membuat gula merah dari nira pohon aren (Arenga pinnata) yang tumbuh subur di wilayah tropis seperti Indonesia. Mereka menampung nira dari batang pohon aren, lalu memasaknya dalam kuali besar hingga mengental. Setelah itu, mereka mencetaknya menggunakan bambu atau batok kelapa.

Lebih jauh lagi, dalam aktivitas perdagangan kuno, masyarakat menjadikan gula merah sebagai komoditas penting dan menukarkannya di pasar-pasar lokal. Naskah-naskah kuno dan relief candi yang memuat gambar serta tulisan tentang gula merah menunjukkan bahwa masyarakat Jawa telah mengenalnya sejak abad ke-9 atau ke-10 Masehi.

Hingga hari ini, banyak daerah seperti Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, dan Sumatra Barat masih melestarikan tradisi pembuatan gula merah secara turun-temurun. Masyarakat tidak hanya menggunakan gula merah sebagai bahan pangan, tetapi juga menjadikannya simbol budaya dan kearifan lokal.

Kandungan Gizi Gula Merah

salah satu jenis gula merah di Indonesia
sumber : gretty images / canva

Secara nutrisi, gula merah mengandung berbagai zat penting, seperti:

  • Karbohidrat (glukosa dan fruktosa)

  • Zat besi

  • Kalsium

  • Kalium

  • Magnesium

  • Vitamin B kompleks (dalam jumlah kecil)

Meskipun kandungan nutrisinya tidak terlalu tinggi, gula merah tetap unggul karena tidak melalui proses pemurnian kompleks seperti gula putih.

Manfaat Gula Merah

salah satu jenis gula merah
sumber : getty images / canva

Berbagai kandungan tersebut membuat gula merah memiliki sejumlah manfaat, antara lain:

1. Menambah Energi
Gula merah berfungsi sebagai sumber karbohidrat yang dapat memberikan dorongan energi cepat bagi tubuh.

 

2. Membantu Mengatasi Anemia
Zat besi dalam gula merah membantu tubuh memproduksi sel darah merah, sehingga cocok bagi penderita anemia ringan.

 

3. Melancarkan Pencernaan
Dalam praktik pengobatan tradisional, masyarakat sering menggunakan gula merah untuk meredakan gangguan pencernaan ringan.

 

4. Menjaga Keseimbangan Elektrolit
Kalium dan magnesium yang terkandung dalam gula merah berperan menjaga fungsi otot dan saraf.

Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-hari

olahan dari gula merah
sumber : endah suswanti / canva

Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Indonesia sering memanfaatkan gula merah untuk membuat makanan tradisional seperti kolak, jenang, dan wedang jahe. Mereka juga menggunakannya sebagai bumbu dalam masakan, misalnya sambal dan kuah soto. Selain itu, industri rumahan maupun pabrik besar memakai gula merah sebagai bahan utama dalam pembuatan kecap manis dan jamu tradisional.

Kekurangan Gula Merah Jika Dikonsumsi Berlebihan

check darah untuk check up kesehatan
sumber : varnika devi's / canva

Namun demikian, meskipun gula merah bersifat alami dan relatif lebih baik daripada gula putih, konsumsi yang berlebihan tetap dapat menimbulkan dampak negatif. Beberapa di antaranya meliputi:

1. Meningkatkan Risiko Diabetes
Karena mengandung gula sederhana, gula merah tetap bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah jika tubuh mengonsumsinya secara berlebihan. Hal ini dapat memicu resistensi insulin.

2. Berpotensi Menyebabkan Kegemukan (Obesitas)
Kalori yang tinggi dalam gula merah dapat menambah berat badan, apalagi jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.

3. Merusak Gigi
Sama seperti jenis gula lainnya, gula merah juga bisa merusak gigi jika seseorang tidak menjaga kebersihan mulut setelah mengonsumsinya.

4. Tidak Aman untuk Penderita Diabetes
Meski lebih alami, gula merah tetap memiliki indeks glikemik yang cukup tinggi. Penderita diabetes sebaiknya membatasi konsumsinya secara ketat.

Oleh karena itu, walaupun gula merah menawarkan beberapa kelebihan dibandingkan gula putih, konsumsinya tetap perlu kita batasi. Semua jenis gula, jika kita konsumsi secara berlebihan, tetap bisa memicu obesitas, diabetes, dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.

 

Akhir kata, gula merah bukan sekadar pemanis alami, tetapi juga bagian dari kekayaan budaya dan tradisi pengobatan di Indonesia. Mari kita konsumsi dengan bijak dan manfaatkan kebaikan alaminya tanpa berlebihan.

FAQ

  1. Apa itu gula merah?

Gula merah adalah pemanis alami yang dibuat dari nira pohon seperti kelapa, aren, atau siwalan. Gula ini memiliki warna cokelat keemasan dan aroma khas yang digunakan luas dalam masakan Indonesia.

  1. Apa perbedaan gula merah dan gula putih?

Gula merah tidak melalui proses pemurnian kompleks seperti gula putih. Selain itu, gula merah mengandung sejumlah mineral seperti zat besi, kalsium, dan magnesium yang tidak terdapat dalam gula putih.

  1. Bagaimana proses pembuatan gula merah?

Masyarakat biasanya menampung nira dari batang pohon, lalu memasaknya hingga mengental dan mencetaknya dalam bentuk bulat, batangan, atau blok padat. Banyak produsen masih menggunakan cara tradisional tanpa bahan kimia tambahan.

  1. Apakah gula merah baik untuk kesehatan?

Jika dikonsumsi secara wajar, gula merah dapat memberikan manfaat seperti menambah energi, membantu mengatasi anemia, melancarkan pencernaan, dan menjaga keseimbangan elektrolit karena kandungan mineralnya.

  1. Apa saja makanan yang menggunakan gula merah?

Gula merah sering digunakan dalam makanan dan minuman tradisional seperti kolak, jenang, wedang jahe, serta sebagai bahan dasar bumbu seperti sambal dan kuah soto. Ia juga menjadi bahan penting dalam kecap manis dan jamu.

  1. Apakah gula merah aman untuk penderita diabetes?

Tidak. Meskipun lebih alami, gula merah tetap mengandung gula sederhana dengan indeks glikemik yang cukup tinggi. Penderita diabetes perlu menghindari atau mengontrol konsumsinya secara ketat.

  1. Apa efek samping konsumsi gula merah yang berlebihan?

Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan peningkatan risiko diabetes, obesitas, kerusakan gigi, dan gangguan metabolisme lainnya.

  1. Mengapa gula merah dianggap bagian dari budaya Indonesia?

Gula merah telah digunakan sejak zaman kerajaan kuno sebagai bahan makanan, obat tradisional, dan bagian dari ritual adat. Proses pembuatannya yang masih tradisional juga mencerminkan kearifan lokal.

  1. Di daerah mana saja pembuatan gula merah masih dilestarikan?

Daerah seperti Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, dan Sumatra Barat masih mempertahankan tradisi pembuatan gula merah secara turun-temurun.

  1. Bagaimana cara menyimpan gula merah agar tahan lama?

Simpan gula merah di tempat kering, sejuk, dan tertutup rapat. Hindari tempat lembap untuk mencegah pelapukan atau pertumbuhan jamur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *