Bistik pasar cendhani

FOR YOUR PLATE, Halo Konco Luwe! Di antara deretan penjual minuman, jajanan tradisional, dan makanan berat di Pasar Cendhani, satu lapak kecil menarik perhatian banyak orang. Penjual di lapak itu menyajikan makanan yang berbeda dari lainnya, yaitu Bistik. Yap, masyarakat telah mengadaptasi makanan bergaya Eropa ini agar sesuai dengan lidah lokal, dan mereka masih mempertahankannya di tengah gempuran tren makanan kekinian.

Pasar yang biasanya menyajikan makanan tradisional ini hanya buka setiap satu bulan sekali. Mereka menyediakan bistik di lokasi yang berada di Sendang Duwur, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Aroma bumbu rempah yang menggoda langsung membuat para pengunjung penasaran, dan benar saja, banyak pengunjung datang ke lapak tersebut untuk menanyakan makanan tradisional itu.

foto lapak bistik pasar cendhani
Sumber : Arfi Syamsul/ Doc Pribadi

Citra Rasa yang Mengikat Banyak Orang.

Banyak pengunjung menyebut bahwa bistik merupakan makanan jadul yang mirip dengan steak ataupun otak-otak. Mereka menyukainya bukan karena ketinggalan zaman, tetapi karena makanan ini membangkitkan citra rasa langka yang sulit ditemukan. “Ya, saya mengolah bistik ini dari daging ayam. Banyak orang juga menyebut bentuk bistik ini mirip dengan otak-otak,” ujar penjual bistik di Pasar Cendhani.

Penjual di semua lapak di sini menyajikan aneka makanan dan minuman yang unik dan tradisional, sesuai dengan nama pasar ini, yaitu Pasar Tradisional Cendhani. Meskipun hanya buka setiap Minggu Legi dalam kalender Jawa, pengelola pasar justru menarik pengunjung dengan keunikan tersebut. Terbukti, banyak orang berdatangan dari kecamatan lain bahkan dari daerah yang jauh sekalipun.

Meski banyak kuliner viral di media sosial, para penjual tetap mempertahankan menu sederhana mereka. Mereka tidak mengikuti tren makanan dan minuman kekinian atau frozen food. “Rasanya enak, dan porsinya juga banyak. Bikin nagih pokoknya,” ujar Thoriq, salah satu pembeli di Pasar Cendhani.

Penjual menggunakan sistem pembelian yang cukup unik di lapak ini, yaitu memakai koin dari kayu yang memiliki stempel khusus. Mereka membanderol porsi kecil dengan harga 3 koin dan porsi besar dengan 5 koin. Mereka juga menambahkan cocolan saus khas yang membuat bistik ini semakin nikmat. Sajian ini dilengkapi dengan kentang goreng dan beberapa aneka sayuran.

Jadi, kalau kalian datang ke Sendang Duwur, sempatkan mampir ke Pasar Cendhani pagi-pagi sekali. Carilah lapak bistik atau galantin ayam di pojok pasar dan rasakan sendiri bagaimana masyarakat menjaga cita rasa jadul dan langka ini tetap hidup secara sederhana namun membekas.

Proses Pembuatan Bistik.

Bahan-bahan yang dibutuhkan mudah ditemukan. Berdasarkan resep dari Meri Memasak di cookpad.id, berikut bahan-bahannya: 1 bungkus galantin ayam utuh siap masak, 6 siung bawang merah, 4 siung bawang putih, 1/2 siung bawang bombay, 400 ml air, 4 sdm kecap manis dan gula merah, 1 sdt kaldu bubuk, garam, 1/2 sdt lada bubuk, 1/2 sdt pala bubuk, 1 buah tomat, dan 1 sdm tepung maizena.

  1. Goreng galantin ayam di minyak panas hingga semua sisi kecoklatan. Tiriskan dan biarkan suhunya turun, kemudian potong-potong galantin dengan ketebalan sesuai selera.
  2. Untuk membuat kuah, tumis bawang merah, bawang putih, dan bawang bombay hingga layu dan harum. Tambahkan air, kecap manis, gula merah, garam, kaldu, pala bubuk, dan lada bubuk. Masukkan potongan tomat. Masak hingga mendidih, lalu koreksi rasa. Tambahkan pula larutan maizena dan masak kembali hingga kuah agak mengental.
  3. letakan di piring: selada, kentang goreng, wortel rebus, buncis rebus, telur pindang, dan galantin.
  4. Lalu sajikan dengan kuahnya sesuai selera.

FAQ

  1. Apa itu Bistik Pasar Cendhani?

Bistik Pasar Cendhani adalah makanan olahan daging ayam berbumbu khas yang dijual di Pasar Tradisional Cendhani, Sendang Duwur, Kecamatan Paciran, Lamongan. Bistik ini sering disebut mirip steak atau otak-otak versi lokal dan menjadi daya tarik kuliner jadul yang masih bertahan.

  1. Bagaimana rasa bistik di Pasar Cendhani?

Rasanya gurih manis khas Jawa, dengan saus kental yang dibuat dari campuran bawang, kecap, gula merah, dan rempah-rempah seperti lada dan pala. Banyak pengunjung menyebut rasa bistik ini nostalgik dan bikin nagih.

  1. Kenapa Bistik Pasar Cendhani unik?

Selain rasanya yang khas dan jadul, bistik ini dijual menggunakan sistem pembayaran dengan koin kayu khusus. Harganya terjangkau, yakni 3 koin untuk porsi kecil dan 5 koin untuk porsi besar. Penyajiannya juga lengkap dengan kentang goreng dan sayuran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *