FOR YOUR PLATE – Malang. Hallo SoMeal! Ngomongin soal jajanan tradisional khas Indonesia, SoMeal pasti udah gak asing lagi nih sama jajanan yang satu ini yaitu Serabi. Nah, jajanan ini terbuat dari tepung beras yang bentuknya mirip kayak pancake. SoMeal penasaran gak sih kenapa ada jajanan tradisional serabi ini? Yuk kita bahas sama-sama ya asal usul si pancake tradisional.
Melansir dari merdeka.com, salah satu pakar kuliner, Bondan Winarno. Mengatakan bahwa jajanan tersebut mempunyai pengaruh dari salah satu budaya kuliner India dan juga Belanda.
Di Jawa Barat serabi sendiri terkenal dengan sebutan nama “surabi atau serabi”. Di Indonesia serabi yang paling banyak orang ketahui yaitu serabi Bandung dan juga serabi Solo.
Dalam penyajiannya, serabi Bandung dan serabi Solo memiliki cara penyajian yang berbeda. Serabi Bandung menggunakan tepung terigu, sedangkan serabi solo menggunakan tepung beras.
Orang-orang biasanya menikmati dan menyajikan serabi Bandung dengan kuah dari gula Jawa dan juga santan, yang terkenal dengan nama kinca. Sedangkan untuk serabi Solo, pembuatnya menambahkan santan saat berlangsung proses masak-nya.
Saat ini, masyarakat sudah mulai memodifikasi serabi dengan memberi beberapa topping di atasnya. Kayak topping coklat, keju dan yang lainnya. Walau begitu, masih banyak sekali orang-orang yang mencari serabi dengan cita rasa yang masih murni dan masih khas cita rasanya.
Waktu dulu, orang-orang makannya tuh pas pagi hari, dan masak-nya dari tungku. Jadi aroma dan rasa yang khas dari serabi nya melekat banget. Kadang juga ada yang nambah pakai telur ayam kocok loh.
SoMeal udah pernah nyoba belum yang campur telur? Biasanya makan serabi pas pagi, siang, sore juga nih SoMeal? kalau Minso sih pagi, pas masih hangat gitu serabi-nya, enak pol.
Beberapa Jenis Serabi di Berbagai Daerah
Ternyata gak hanya serabi Bandung dan Solo aja loh. Ada beberapa jenis serabi, yaitu serabi cirebon, kue apem, jaje laklak, serabi kalibeluk, dan pinukuik. Serabi cirebon memiliki bentuk yang pipih berpori dengan toping telur, tauco, dan tempe orek.
Kue apem identik dengan warna nya yang hijau tanpa toping dan di bagian tengahnya menggembung. Jaje laklak, masyarakat Bali menyebut serabi dengan sebutan jaje laklak dengan ukurannya yang mini dengan taburan kelapa dan saus gula merah.
Lalu serabi kalibeluk dari Batang, Jawa Tengah. Dengan bentuk yang tebal dengan dengan dua varian rasa manis dan juga asin, dengan tambahan saus kinca. Kemudian yang terakhir yaitu, pinukuik yang berasal dari Sumatera dengan bentuk bulat pipih serta adanya warna gosong pada kedua sisinya.
Tapi di berbagai daerah di Indonesia punya rasa dan khas yang berbeda dari serabi. Contohnya dari Laren (Lamongan), berbentuk tipis, berwarna putih, dan makannya pakai parutan kelapa. Berbeda lagi dengan serabi Kalimantan Tengah, yang cenderung tebal seperti apem.
“Tapi ada yang tipis sih, tergantung cetakan. Biasanya ada pas acara tertentu, kayak tolak bala,” jelas April.
Masyarakat Sering Memakai Serabi di Acara Adat Tertentu
Serabi juga punya peristiwa penting loh dalam tradisi masyarakat Indonesia, yaitu semacam kenduri pada malam tanggal 27 rajab untuk memperingati Isra Mi’raj. Biasanya masyarakat menyediakan kue serabi ataupun apem.
Di masyarakat Aceh juga punya kisah yang mengiringi tradisi ini, ada seseorang yang ingin mengetahui bagaimana nasib orang yang berada di dalam kubur. Lalu ia berpura-pura mati dan dikubur di tanah, saat malaikat bertanya tentang agamanya, ada benda yang berbentuk bulat yang melindunginya saat ia keluar dari dalam tanah.
Maksud dari benda bulat tersebut yaitu merupakan kue serabi atau apem. Tapi saat ini tradisi itu sudah mulai terlupakan dan seringnya dilakukan para tetua saja.
Resep Serabi Kinca, melansir dari cookpad.com.
Bahan-Bahan, serabi :
- 150 gr tepung terigu
- 50 gr tepung beras
- 25 gr gula pasir
- 1 butir telur
- ½ sdm ragi
- ½ sdt baking powder
- ½ sdt garam
- 250 ml santan
Kuah Kinca :
- 300 ml santan
- 70 gr gula merah sisir
- ½ sdt garam
- 2 lembar daun pandan
Cara Membuat :
- Campur semua adonan, dan aduk hingga gak ada yang menggumpal
- Diamkan ±30 menit dengan tutup kain
- Panaskan cetakan/teflon dengan api kecil, aduk adonan sebelum menuangkan ke teflon
- Tunggu sampai berongga atau bersarang, dan adonan udah nge-set
- Angkat serabi, dan siap untuk disantap.
Gimana nih SoMeal? kira-kira SoMeal masih ada yang inget gak ya sama jajanan yang unik dan khas ini? Atau ada yang tertarik buat cobain resep tadi di rumah?
Spill rasa yukk kalau udah nyoba buat hehehe. Nah, kalau di daerah kalian nyebut jajanan tradisional serabi ini apa?