For your plate, Halo konco luwe! Kabupaten Tulungagung tidak hanya terkenal dengan marmernya, tetapi juga menyimpan kekayaan rasa dalam dunia kuliner. Salah satu sajian paling legendaris yang wajib kamu coba saat singgah ke kota ini adalah Lodho Ayam Kampung Khas Tulungagung. Makanan tradisional ini menghadirkan sensasi rasa gurih, pedas, dan harum rempah yang melekat sejak suapan pertama.
Masyarakat Tulungagung menghidangkan Lodho Ayam sebagai sajian utama pada berbagai perayaan adat, acara keluarga, atau momen penting lainnya. Hidangan ini tidak sekadar mengenyangkan, tetapi juga menyuguhkan nilai budaya dan sejarah panjang dalam setiap penyajiannya.
Asal Usul dan Filosofi Lodho Ayam Tulungagung

Lodho berasal dari tradisi kuliner Jawa Timur bagian barat, terutama di wilayah Tulungagung dan Trenggalek. Masyarakat setempat mempercayai bahwa sajian ini mampu menghangatkan tubuh dan menjaga stamina. Oleh karena itu, mereka sering menyajikan Lodho Ayam setelah acara syukuran, panen raya, hingga tradisi selamatan bayi.
Filosofi Lodho berakar dari semangat gotong royong. Proses memasaknya memerlukan banyak tahapan, sehingga keluarga besar atau tetangga biasanya memasaknya bersama-sama dalam acara hajatan. Ayam kampung menjadi bahan utama karena teksturnya lebih kenyal, gurih alami, dan mengandung cita rasa tradisional yang khas.
Proses Memasak yang Sarat Makna
Masyarakat Tulungagung selalu menggunakan ayam kampung segar untuk menjaga kualitas rasa. Mereka terlebih dahulu membersihkan ayam, lalu membakarnya di atas bara api hingga kulitnya kering dan sedikit gosong. Proses pembakaran ini bukan hanya untuk menambah aroma khas, tetapi juga mengunci rasa gurih alami dari daging ayam.
Setelah itu, mereka memasukkan ayam bakar ke dalam kuah santan kental yang telah dimasak dengan bumbu rempah lengkap. Bumbu tersebut terdiri dari bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, kemiri, lengkuas, daun jeruk, dan serai. Proses perebusan berlangsung selama beberapa jam agar semua bumbu meresap hingga ke dalam serat daging.
Tekstur kuah lodho terasa kental dan kaya rasa karena santan kental yang mereka gunakan berasal dari kelapa parut pilihan. Ketika disajikan, aroma rempah bercampur dengan bau asap dari proses pembakaran menciptakan sensasi yang membangkitkan selera makan.
Pelengkap Lodho Ayam yang Tak Terpisahkan
Warga Tulungagung menyantap Lodho Ayam sambil menyajikan nasi gurih atau nasi uduk yang mereka masak menggunakan santan. Beberapa keluarga juga melengkapi hidangan ini dengan urap sayuran, yang mereka buat dari bayam, kacang panjang, dan taoge yang mereka campur dengan parutan kelapa berbumbu.
Selain itu, mereka sering menyajikan Lodho Ayam di atas daun pisang untuk memperkuat aroma dan tampilan tradisional. Penambahan sambal rawit segar juga menambah cita rasa pedas yang berpadu harmonis dengan kuah gurihnya.
Tempat Terbaik Menikmati Lodho Ayam Kampung Khas Tulungagung

Banyak warung makan dan depot tradisional di Tulungagung yang menyajikan Lodho Ayam. Beberapa tempat populer seperti Lodho Ayam Bu Sri, Lodho Mbah Marto, dan Depot Ayam Lodho Pak Darto menyajikan versi terbaik dengan cita rasa autentik.
Setiap tempat menghadirkan kekhasan masing-masing, mulai dari tingkat kepedasan, kekentalan kuah, hingga jenis pelengkapnya. Namun satu hal yang selalu sama: semua tempat menyajikan Lodho Ayam dengan semangat tradisi dan rasa yang menggugah.
Lodho Ayam, Simbol Rasa dan Tradisi dari Tulungagung
Lodho Ayam Kampung Khas Tulungagung bukan sekadar sajian makanan, melainkan simbol budaya dan warisan kuliner yang terus hidup di tengah masyarakat. Perpaduan antara ayam kampung bakar dan kuah santan rempah menciptakan rasa yang dalam, autentik, dan sulit dilupakan.
Kuliner ini mengajak siapa pun yang mencicipinya untuk memahami bahwa rasa sejati berasal dari bahan alami, proses memasak penuh cinta, dan tradisi yang dijaga turun-temurun. Jika kamu mencintai makanan khas Indonesia, Lodho Ayam wajib masuk daftar kuliner yang patut kamu coba saat menginjakkan kaki di Tulungagung.