botok tempe

FOR YOUR PLATE, Halo Konco Luwe! Kalau kalian pernah mampir ke Kota Mojokerto, kalian pasti sudah tidak asing dengan botok tempe. Masyarakat Mojokerto masih menjadikan makanan ini sebagai sajian khas yang menghangatkan lidah sekaligus hati. Mereka tidak sekadar menyajikan menu rumahan ini, tapi juga menjaga bagian dari sejarah kuliner Jawa Timur yang kaya akan rasa dan budaya.

Meskipun kuliner modern semakin menjamur, masyarakat tetap mempertahankan eksistensi botok tempe di warung makan, pasar tradisional, dan pusat oleh-oleh Mojokerto. Banyak orang kini mulai kembali menyukai makanan ini karena rasa nostalgianya dan kelezatan alaminya.

Website traveloka.com menjelaskan bahwa botok tempe menawarkan cita rasa gurih dengan tekstur beraneka ragam. Selain itu, masyarakat juga merasakan sensasi segar di mulut saat menyantapnya. Botok tempe sangat cocok disantap dengan nasi hangat dan lauk pendamping. Mereka menjual satu porsi botok tempe dengan harga sekitar Rp7.000 hingga Rp15.000.

botok tempe
Sumber: Kompas.com

Mengenal Sejarah Botok Tempe.

Masyarakat Jawa kuno menciptakan botok tempe dari sisa kelapa parut hasil pembuatan santan. Mereka mengolah ulang kelapa tersebut bersama bumbu rempah, lalu mencampurkannya dengan bahan seperti tempe, ikan teri, atau petai cina. Setelah itu, mereka membungkus adonan tersebut dengan daun pisang dan mengukusnya.

Di Mojokerto, masyarakat tidak hanya menyajikan botok tempe sebagai pelengkap, tetapi juga sering menjadikannya hidangan utama dalam acara keluarga, hajatan, dan tradisi tumpengan. Aroma daun pisang yang berpadu dengan bumbu rempah menciptakan sensasi khas yang tidak bisa ditandingi oleh makanan modern.

Masyarakat juga menambahkan berbagai bahan pelengkap seperti daun melinjo, teri medan, udang kecil, atau petai cina untuk memperkaya rasa botok. Di beberapa daerah lain, mereka menciptakan variasi botok jamur, botok tahu, hingga botok daun pepaya.

Mereka juga menyebut botok tempe sebagai makanan sehat. Karena mereka memilih untuk mengukusnya tanpa minyak, botok menjadi rendah lemak. Mereka menggunakan tempe sebagai sumber protein dan menambahkan kelapa serta daun pelengkap yang kaya serat, sehingga botok menjadi makanan tradisional yang seimbang.

Proses Pembuatan Botok Tempe.

Meski terlihat sederhana, masyarakat membutuhkan ketelatenan untuk membuat botok tempe. Mereka menyiapkan tempe yang dihancurkan kasar, seikat lamtoro, daun kemangi, kelapa parut muda, dan bumbu halus seperti bawang merah, bawang putih, cabe, kemiri, dan kencur.

Dilansir dari @cookpad.id  untuk cara membuatnya botok tempe sendiri seperti: 

  1. parut kelapa, potong-potong tahu tempe, kemudian kukus selama 10 menit lebih.
  2. Haluskan bumbu. campurkan dengan kelapa, tahu tempe, lamtoro dan kemangi. lalu aduk rata.
  3. letakkan 2 sdm botok pada daun pisang, kemudian tutup. lakukan hingga selesai.
  4. kukus botok selama 25 menit atau hingga matang.

Botok tempe tidak hanya menawarkan rasa, tetapi juga menyampaikan warisan budaya yang menghubungkan generasi. Selama masih ada yang memasaknya dengan penuh cinta, tradisi botok tempe akan terus hidup hangat di Mojokerto.

FAQ.

1. Apa itu botok tempe?
Botok tempe merupakan makanan tradisional khas Mojokerto. Masyarakat membuatnya dari campuran tempe, kelapa parut, dan aneka bumbu rempah. Mereka membungkus campuran ini dengan daun pisang dan memasaknya dengan cara dikukus. Botok tempe menyajikan cita rasa gurih, segar, dan kaya rempah yang cocok disantap bersama nasi hangat.

2. Bagaimana rasa dan tekstur botok tempe?
Traveloka.com menjelaskan bahwa botok tempe memiliki rasa gurih dan menyegarkan. Teksturnya lembut dan bervariasi karena menggabungkan tempe, kelapa, serta bahan pelengkap lainnya.

3. Di mana saya bisa menemukan botok tempe di Mojokerto?
Kalian bisa menemukan botok tempe di warung makan lokal, pasar tradisional Mojokerto, dan beberapa pusat oleh-oleh di wilayah tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *