FOR YOUR PLATE, Haloo Konco Luwe! Yuk absen dulu, siapa di sini yang suka kuliner olahan belut? Pada Senin, 19 Mei 2025, pemilik Warung Nasi Belut Sawah resmi membuka usahanya di Jetak Ngasri, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Dalam rangka grand opening, warung ini membagikan 500 porsi belut krispi secara gratis kepada seluruh pengunjung yang datang selama periode promosi 19–25 Mei 2025.
Syarat Klaim Mudah, Langsung Kenyang
Untuk mendapatkan seporsi nasi belut krispi gratis, pengunjung hanya perlu mengikuti akun Instagram resmi mereka di @nasibelutsawah. Setelah menunjukkan bukti follow kepada kasir, pengunjung langsung menerima satu porsi nasi belut krispi lengkap dengan sambal, tempe goreng, dan lalapan tanpa membayar biaya apa pun.

Promo ini berlaku selama periode grand opening dari 19 hingga 25 Mei 2025, selama persediaan masih tersedia. Meski tidak terlihat antrean panjang, pengunjung datang silih berganti untuk mengeklaim menu gratis. Banyak dari mereka penasaran mencicipi menu belut yang disajikan dengan berbagai varian khas nusantara.
Salah satunya Afa mahasiswa UIN Maliki Malang yang datang bersama temannya untuk menikmati hidangan gratis sekaligus bermain bola. “Sengaja tadi booking lapangan di sini biar sekalian bisa nikmatin makan belut gratis. Aku paling suka belut sambel ijo karena rasa sambelnya nggak terlalu pedes. Tapi aku juga klaim menu gratis karena kalau makan belut tuh nggak cukup satu porsi,” Ujarnya.
Varian Belut Lengkap, Harga Bersahabat
Menu yang ditawarkan memang menggugah selera. Menu andalan Nasi Belut Sawah berfokus pada olahan belut yang beragam. Pengunjung bisa memilih belut krispi, belut kremes, belut krengsengan, belut sambel ijo, hingga mangut belut yang kaya rempah. Semua menu disajikan dengan nasi hangat dan pelengkap lainnya.

Selain olahan belut, warung ini juga menyediakan alternatif menu bagi pengunjung yang tidak menyukai belut. warung nasi belut sawahan juga menyiapkan ayam kremes sebagai pilihan menu tambahan untuk menjangkau selera lebih luas. Mereka membanderol seporsi nasi belut dengan harga terjangkau, mulai dari Rp16.000 hingga Rp19.000 saja. Bagi pengunjung yang kurang menyukai belut, tersedia juga menu ayam kremes sebagai alternatif. Dengan begitu, semua kalangan bisa menikmati hidangan sesuai selera mereka.
Lokasi Strategis, View Khas Kota Malang
Keunikan Nasi Belut Sawah bukan hanya dari menunya, tapi juga dari lokasinya. Warung ini berada tepat di antara dua lapangan mini soccer yang aktif digunakan setiap sore hingga malam hari. Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan khas Kota Malang yang sejuk dan terbuka, dengan view perbukitan di sekelilingnya.

Warung ini terdiri dari dua lantai dengan kapasitas cukup besar untuk menampung pelanggan dalam jumlah banyak. Pemilik warung memfungsikan lantai bawah sebagai area makan cepat saji, sementara mereka menata lantai atas agar cocok untuk pengunjung yang ingin bersantai lebih lama sambil menikmati pemandangan.
Suasana pedesaan di sekitarnya turut menambah kenyamanan. Meski berada di tengah aktivitas olahraga yang ramai, tempat ini tetap terasa sejuk dan tenang. Kombinasi nuansa sawah dan aroma masakan tradisional menjadi daya tarik utama. Dengan konsep yang menggabungkan kuliner lokal, lokasi strategis, serta suasana yang nyaman, Nasi Belut Sawah hadir sebagai alternatif baru bagi warga Dau dan sekitarnya. Baik pencinta belut maupun sekadar pencari suasana santai, tempat ini layak untuk dikunjungi dalam waktu dekat.

FAQ
- Di mana lokasi Nasi Belut Sawah?
Warung Nasi Belut Sawah berlokasi di Jetak Ngasri, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Tepatnya di antara dua lapangan mini soccer, dengan pemandangan khas perbukitan Kota Malang.
- Kapan periode grand opening berlangsung?
Grand opening berlangsung selama tujuh hari, mulai dari Senin, 19 Mei 2025 hingga Minggu, 25 Mei 2025.
- Apakah tempatnya cocok untuk keluarga atau rombongan?
Sangat cocok. Tempatnya luas, terdiri dari dua lantai, dan memiliki suasana terbuka yang nyaman. Cocok untuk keluarga, komunitas olahraga, maupun nongkrong santai.