gambar frozen food

FOR YOUR PLATE, Halo Konco Luwe! Hidup sebagai masyarakat modern membuat kita tak lepas dari segala hal yang serba praktis, terutama kalangan mahasiswa yang menghadapi tekanan waktu, tugas menumpuk, dan biaya hidup yang terbatas. Banyak dari mereka memilih makan cepat seperti frozen food untuk bertahan dengan biaya makan harian. Makanan ini mudah ditemukan di minimarket, murah, dan praktis karena bisa disantap dalam hitungan menit.

Namun siapa sangka, kebiasaan ini justru bisa mengancam kesehatan jika kita mengkonsumsinya terus menerus. Merdeka.com menuliskan bahwa ahli gizi Esther Ellis menjelaskan proses pembekuan tidak mengubah nilai sehat suatu makanan. Semua tergantung pada kandungan gizinya. Jika waktu memasak menjadi kendala, orang-orang biasanya memilih frozen food. Mereka memiliki banyak opsi, dari daging hingga sayuran.

Kandungan dalam Frozen Food.

Frozen food seperti nugget, sosis, dan tempura umumnya mengandung lemak dan natrium tinggi serta serat yang rendah. Konsumsi berlebihan tentu disayangkan karena bisa menimbulkan masalah kesehatan serius.

Validnews.id menjelaskan bahwa meski penyajian frozen food mudah dan praktis, kita tidak bisa menyebut semua makanan cepat saji sebagai makanan sehat. Kita harus berhati-hati saat mengkonsumsinya.

Kebanyakan produk frozen food tidak menyediakan cukup serat, sehingga banyak orang mengalami gangguan pencernaan. Mereka bisa menderita diare, sembelit, muntah berkepanjangan, hingga perut kembung. Penggunaan bahan seperti MSG atau Monosodium Glutamat dan pengawet sintetik juga bisa memicu reaksi alergi, terutama pada penderita asma, autoimun, atau alergi lainnya.

tusukan frozen food
sumber: GettyImage/Shofi

Dampak Mengkonsumsi Frozen Food Berlebihan bagi Kesehatan.

Orang-orang yang mengonsumsi frozen food secara berlebihan akan menghadapi beberapa dampak kesehatan. Merdeka.com menyebutkan beberapa dampaknya sebagai berikut:

  • Kelebihan berat badan.
    Mereka yang terlalu sering makan makanan tinggi lemak dan kalori, namun rendah rasa kenyang, cenderung mengalami peningkatan resiko kelebihan berat badan.

 

  • Zat aditif berlebihan.
    Produsen menambahkan zat aditif dalam jumlah kecil ke dalam makanan untuk meningkatkan rasa, tekstur, warna, atau daya tahan. Jika kita mengkonsumsinya berlebihan, kita bisa meningkatkan risiko penyakit degeneratif.

 

  • Risiko penyakit jantung.
    Orang yang mengonsumsi makanan beku terlalu sering akan meningkatkan asupan lemak jenuh dan lemak trans, yang bisa memicu penyakit kardiovaskular dalam jangka panjang.

 

  • Meningkatkan Risiko Hipertensi.
    Mereka yang sering mengonsumsi makanan beku juga akan menerima asupan natrium dalam jumlah tinggi. Sebuah studi menunjukkan bahwa mengkonsumsi natrium lebih dari 2.300 mg per hari bisa meningkatkan risiko hipertensi.

Sebagai alternatif, kita bisa menyiapkan meal prep sederhana. Kita bisa memasak lauk dalam porsi besar saat akhir pekan, lalu menyimpannya di kulkas untuk dikonsumsi beberapa hari. Kita juga bisa mengganti cemilan seperti sosis atau nugget dengan telur rebus atau salad sederhana.

Sebagai masyarakat modern, terutama mahasiswa, kita memang harus hidup cepat dan praktis. Tapi kita tidak boleh mengorbankan kesehatan demi kecepatan. Mulailah peduli terhadap pola makan kita, karena tubuh sehat adalah investasi jangka panjang yang nilainya tak tergantikan.

FAQ.

  1. Apa itu frozen food dan kenapa banyak mahasiswa mengonsumsinya?
    Frozen food adalah makanan yang dibekukan untuk kepraktisan dan keawetan. Mahasiswa sering memilih frozen food karena harganya murah, mudah didapat di minimarket, dan cepat disajikan, cocok untuk gaya hidup yang sibuk dan serba cepat.
  1. Mengapa menjaga pola makan penting bagi mahasiswa?
    Mahasiswa berada di usia produktif dan membutuhkan energi optimal. Makan sehat membantu daya konsentrasi, kekebalan tubuh, dan performa akademik. kesehatan yang baik adalah investasi jangka panjang yang tidak bisa digantikan.

 

  1. Apakah frozen food berbahaya bagi kesehatan?
    Menurut ahli gizi Esther Ellis (dilansir dari Merdeka.com), proses pembekuan tidak membuat makanan lebih sehat atau lebih buruk. Namun, kandungan gizilah yang menentukan. Frozen food umumnya mengandung lemak tinggi, natrium berlebih, dan rendah serat, sehingga berbahaya jika dikonsumsi berlebihan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *