FOR YOUR PLATE, Haloo konco luwee!!! Kediri hadir tak hanya dengan ciri khas Gunung Kelud atau Tugu Simpang Lima Gumulnya saja, tetapi juga menyuguhkan kuliner yang cukup ekstrem di mata orang awam. Kuliner ini memang terlihat aneh, namun rasanya dijamin bikin nagih.

Berawal dari Hewan Hama bagi Tanaman

Cerita ini dimulai dari salah satu desa, yaitu Desa Djengkol yang termasuk dalam Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri. Desa ini terkenal karena tanahnya yang subur, dan hal itu membuat kawanan bekicot menjadikannya tempat tinggal yang nyaman. Populasi bekicot yang semakin banyak ini bisa merusak tanaman dan mengganggu lingkungan pertanian.

Karena warga sekitar kebingungan menghadapi banyaknya bekicot, mereka mencoba memanfaatkannya untuk dikonsumsi sendiri. Kemudian, mereka pun muncul dengan ide untuk mempelopori makanan dari bekicot. Mereka memilih bekicot karena daging hewan ini mengandung protein yang cukup tinggi.

Konco luwe tenang, jangan panik!!! Memang benar bahwa Sate bekicot berasal dari hewan berlendir yang biasanya kalian temui di kebun atau pinggir selokan. Tapi, konco luwe jangan langsung ilfeel dulu.

Soalnya, di balik tampilannya yang mungkin sedikit bikin merinding, sate bekicot menyimpan cerita panjang yang menarik. Bahkan, masyarakat luar kota kini mengenal kuliner ini sebagai salah satu ikon kuliner dari Kediri.

Pedagang motor sate bekicot - (Sumber : Ghinaa - dok pribadi)

Debutnya Sate Bekicot di Kalangan Masyarakat Umum!!

Sekitar tahun 1980 hingga 1990-an, masyarakat mulai mengenal kuliner sate bekicot. Penjual sate bekicot pertama kali menjajakannya di area wisata pemandian air panas, yang mayoritas pengunjungnya datang dari luar desa. Karena banyak pendatang yang membelinya, kuliner sate bekicot ini pun cepat terkenal.

Warga hanya bermodal resep yang sangat sederhana. Mereka membersihkan lendir dan racunnya dengan merendam bekicot dalam air garam dan air daun pepaya. Setelah itu, mereka memisahkan daging dari cangkangnya, lalu merebus daging tersebut terlebih dahulu. Selanjutnya, mereka membumbui daging dengan rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, dan sedikit kunyit atau jahe untuk menghilangkan bau amis.

Setelah membumbui, mereka menusuk satu per satu daging ke tusukan. Jika semua tusukan selesai, mereka langsung membakar sate di atas arang panas. Terakhir, mereka menyiramkan bumbu kacang khas Jawa Timur sebagai ciri khas hidangan ini.

“Satu porsi gini 25 ribuan mbak” ucap pedagang motoran sate O2. “Ada dua mbak, yang ini sate krengsengan O2, yang satunya sate bumbu kacang” tambah pedagang tersebut. 

Desa Djengkol jadi “Kampung Bekicot”

Semakin banyak warga berkontribusi dalam penjualan olahan bekicot ini. Mereka membagi tugas; ada yang mengolah, mengumpulkan, dan menjual. Karena hal ini, masyarakat mulai menyebut Desa Djengkol sebagai “Kampung Bekicot”. Pemerintah daerah pun sudah meresmikan julukan ini, bukan hanya sebagai nama panggilan belaka.

Masyarakat juga menyebut sate bekicot dengan nama lain, yaitu sate O2. Warga tak hanya mengolah bekicot menjadi sate, tetapi juga menjadi keripik bekicot, rica-rica, dan berbagai macam olahan lainnya. Mereka menjual berbagai olahan ini sebagai buah tangan atau oleh-oleh bagi wisatawan yang ingin membawanya pulang.

Konco luwe tau nggak? Kuliner bekicot ini kini semakin terkenal di kalangan masyarakat luar. Teknologi yang semakin berkembang membuat media sosial menjadi perantara utama penyebaran informasi tentang berbagai olahan daging bekicot dari Kediri. Ditambah lagi, banyak vlogger dan peliput kuliner yang mengulas kelezatan olahan ini.

Tampak makanan sate bekicot - (Sumber : Ghinaa - dok pribadi)

Lebih dari Sekedar Makanan

Kuliner bekicot ini mungkin terlihat sebagai makanan biasa. Bahkan, orang yang tidak suka mungkin tidak akan mau mencobanya, atau sekadar melihat pun tak sanggup. Tapi, bagi para pelopor dan pengelola, kuliner ini merupakan warisan berharga. Selain itu, mereka menjadikannya sebagai ladang penghasilan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga mereka.

Nah konco luwe, yuk kita sama-sama lestarikan budaya kuliner di setiap kota kita. Jangan sampai ciri khas daerah punah karena tren makanan zaman sekarang. Mau coba berbagai olahan daging bekicot? Segera kunjungi Kampung Bekicot di Kecamatan Kota Kediri!

FAQ

Apa itu sate bekicot?

Sate bekicot adalah kuliner khas dari Kediri, Jawa Timur, yang berbahan dasar daging bekicot (siput darat) yang diolah dan dibakar seperti sate pada umumnya, lalu disajikan dengan bumbu kacang khas Jawa Timur.

Dari mana asal mula sate bekicot?

Sate bekicot berasal dari Desa Djengkol, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri. Awalnya, bekicot dianggap hama tanaman, lalu dimanfaatkan oleh warga setempat sebagai bahan makanan.

Bagaimana cara mengolah bekicot menjadi sate?

Bekicot dibersihkan dari lendir dan racun menggunakan air garam dan air daun pepaya, lalu direbus. Setelah itu, dagingnya dibumbui dengan rempah-rempah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *