Cake makanan khas sumenep

FOR YOUR PLATE, Haloo konco luwe! Apa yang terlintas di benak kalian saat mendengar kata “cake”? Pasti bayangan kita langsung tertuju pada kue manis dengan krim warna-warni, ya! Tapi tahu nggak sih, ternyata di Sumenep ada kuliner bernama cake yang jauh berbeda dari kue ulang tahun. Penasaran? Yuk, kita kenalan lebih jauh dengan kuliner khas dari ujung timur Pulau Madura ini!

Mengenal Lebih Dekat Kuliner Cake

Cake makanan khas sumenep
Sumber : Faza Tsabita/ Dok Pribadi

Berbeda dengan umumnya cake yang manis, cake khas Sumenep justru berkuah dan bercita rasa gurih, mirip capcay. Biasanya masyarakat menyantapnya sebagai makanan pembuka sebelum menyantap hidangan berat. Meskipun mirip capcay dari Cina, resep kuah cake menggunakan racikan bumbu khas Madura yang menjadikannya lebih kental dan kaya rasa.

Seporsi cake berisi berbagai sayuran seperti brokoli, wortel, dan kubis. Penjual biasanya menambahkan potongan daging dan lidah sapi, kentang goreng yang diiris tipis, serta satu buah cabai rebus utuh. Mereka juga melengkapi hidangan dengan bakwan udang yang mirip cakwe dan telah dipotong kecil-kecil. Setelah semua bahan tersusun rapi di atas piring, penjual akan menyiramnya dengan kuah merah yang gurih.

Sajian Pernikahan, Kini Dinikmati Kapan Saja

Resto amanish di sumenep
Sumber : Faza Tsabita/ dok pribadi

Dahulu, masyarakat Sumenep hanya menyajikan cake saat pernikahan. Dalam urutan penyajian, tamu undangan lebih dulu menikmati teh dan kue basah. Menjelang akhir acara, mereka akan diberi sepiring cake, lalu nasi goreng, dan ditutup dengan es podeng.

Namun seiring waktu, masyarakat mulai menginginkan cake hadir di acara lain seperti syukuran atau hajatan. Kini, kalian bisa menemukan penjual cake di berbagai titik Kota Sumenep. Mulai dari pedagang rumahan hingga rumah makan yang menyediakan menu khusus ini. Jadi, kalian tak perlu menunggu undangan pernikahan hanya untuk menikmati cake!

Lebih dari sekadar makanan, sepiring cake juga menyimbolkan kemakmuran dan keberagaman rasa, terlihat dari banyaknya isian dalam satu sajian. Pada tahun 2020, kuliner ini bahkan diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Keren banget, kan?

Jejak Sejarah dan Perjalanan Resep Cake

Berdasarkan sejumlah sumber, cake merupakan hasil persilangan budaya Eropa dan Cina. Di Sumenep, masyarakat sering menyajikan cake bersama kue kentang yang disebut Pa’e. Sementara untuk kuahnya, mereka mengadaptasi sup capcay dan menyesuaikannya dengan lidah lokal.

Ibu Amaningsih pertama kali menciptakan resep cake pada tahun 1972. Ia menemukan inspirasi saat mengikuti kegiatan keputrian di Sumenep. Karena keahliannya dalam memasak, warga pun sering meminta bantuannya untuk menghidangkan cake di berbagai acara penting.

Resep turun-temurun tersebut masih eksis hingga sekarang. Dua resto milik Ibu Amaningsih yakni Warung Kartini dan Amanish Resto, menjadi tempat favorit masyarakat untuk menikmati kuliner legendaris ini. Warung Kartini hadir lebih dulu, lalu Amanish Resto muncul dengan konsep lebih modern yang cocok untuk anak muda.

Menikmati Cake di Tengah Kota

Wisatawan bisa menjangkau kedua resto ini dengan mudah karena letaknya berada di pusat Kota Sumenep. Pengelola Amanish Resto memilih lokasi di Jalan KH. Wahid Hasyim, Bangselok, sedangkan pemilik Warung Kartini membuka usahanya di Jalan Diponegoro No. 83, Pababangan, Bangselok.

menu di amanish resto sumenep
Sumber : Faza Tsabita/ dok pribadi

“Amanish Resto jadi langganan keluarga kami. Cakenya enak, tempatnya juga nyaman,” ungkap Aliya (23), salah satu pelanggan. Tak hanya unggul dari segi rasa dan tempat, harga menu di resto ini juga bersahabat, mulai dari Rp20.000 hingga Rp37.000 per porsi.

Menariknya, Amanish Resto juga memiliki toko kue yang menjual aneka kudapan, mulai dari kue gulung hingga cheese cake kekinian. Jadi, sekali mampir, kalian bisa sekaligus membawa oleh-oleh!

Gimana, konco luwe? Siap jelajahi rasa otentik dari Kota Keris?
Langsung agendakan liburan kalian ke Sumenep dan nikmati cake yang nggak cuma kaya rasa, tapi juga kaya sejarah. Sampai jumpa di Madura, ya!

FAQ

  1. Apa itu “Cake” Sumenep?
    Cake Sumenep adalah kuliner berkuah gurih yang mirip dengan capcay. Kuliner satu ini berfungsi sebagai makanan pembuka sebelum hidangan utama.
  2. Kapan Cake Sumenep diakui sebagai warisan kebudayaan tak benda?
    Kuliner Cake Sumenep telah mendapatkan pengakuan resmi sebagai warisan kebudayaan tak benda pada tahun 2020.
  3. Di mana saya bisa menikmati Cake Sumenep dengan resep asli Ibu Amaningsih?
    Pada dua tempat makan di Sumenep: Warung Kartini (Jl. Diponegoro No.83, Pababangan, Bangselok) dan Amanish Resto (Jl. KH. Wahid Hasyim, Bangselok).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *