FOR YOUR PLATE – Malang! Hai SoMeal, kali ini Minso akan ajak SoMeal bersama mengulik fun fact tentang kuliner nusantara yang ‘sama namun berbeda’. Kuliner satu ini sempat viral di media sosial dan menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen Indonesia.
Benar sekali! Persoalan Rawon di Jakarta yang tak sesuai seperti ekspektasi para netizen kita, terutama warga Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Pada akun TikTok @Arif Alfiansyah konten parodi yang menggambarkan pengalaman orang Jawa pertama kali mendapati Rawon di Jakarta. Dalam konten tersebut pura-puranya menggambarkan orang Jawa berargumen dengan teman Jakarta yang membawakannya Rawon berwarna kuning.
Seperti dialog “Rawon kok kuning? Rawon ya hitam!” “Rawon adalah hitam, hitam adalah rawon,” dan sebagainya.
Hal ini juga didukung dengan komentar netizen di kolom komentar postingan tersebut:
“Emang ada rawon kuning? Itu soto namanya wkwk”
“Susah banget cari rawon hitam di Jakarta”
“Jateng dan Jatim sudah mufakat rawon harus hitam”
Namun ada juga netizen (di komentar mengaku asal Brebes) berkomentar:
“Tapi aku di Jawa rawon ya kuning” dan ada beberapa yang membalas dengan komentar lainnya.
Reaksi netizen seperti ini sebenarnya sah-sah saja terjadi di masyarakat kita yang memiliki beragam latar belakang (asal daerah, suku, etnis, budaya/adat istiadat, dll).
Fun Fact Rawon (Jawa x Jakarta)
Rawon merupakan salah satu kuliner populer nusantara yang juga mendunia. Mengutip Naras Tv, makanan satu ini pernah dinobatkan sebagai sup paling enak di dunia dan berhasil mengalahkan ramen dari Jepang oleh Taste Atlas. Dalam kategori ‘10 Sup Berperingkat Terbaik di Dunia’.
Rawon khas Jawa terkenal dengan perawakan khasnya yang hitam pekat, umumnya orang-orang Jawa memakannya dengan nasi putih, kecambah, telur asin, dan yang tidak boleh ketinggalan ialah sambal.
Warna hitam berasal dari rempah khas Indonesia yang umum ditemui di pasar tradisional, maupun di supermarket besar sekalipun.
Rawon Tegal atau Rawon Jakarta yang bercampur dengan kearifan lokal ‘orang Tegal’, wajar saja jika rawon yang kita temui berbeda dengan rawon khas Jawa. Terlebih lagi rawon orang Jawa Timur (terkhusus daerah Surabaya) yang pakem kuahnya hitam dari kluwek.
Rawon Jakarta atau rawon Tegal biasa kita temui di warung tegal (warteg) yang berada di Jakarta. Seperti informasi yang beredar bahwa, rawon Jakarta atau rawon warteg biasanya berkuah kuning. Biasanya terdapat isian potongan daging sapi atau sapi, tetelan, dan jeroan.
Melansir Mojok.co rawon Tegal umumnya berkuah cukup kental dari santan dan berwarna kuning. Rasa yang sudah sesuai dengan selera konsumen, sehingga mendapat banyak pelanggan dan harganya terbilang terjangkau.
Kuliner Nusantara yang Beragam
Mengutip INDONESIA.GO.ID, Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki 17.001 pulau tersebar di seluruh penjuru nusantara per tahun 2022. Sehingga, tak heran jika satu kuliner muncul dengan bermacam versi dan variasi.
Rawon bukan satu-satunya kuliner Indonesia yang memiliki nama atau sebutan yang sama, namun berbeda rasa dan penampilannya.
Di antaranya ada soto Lamongan yang identik dengan koya dan juga cenderung berkuah kuning dengan suwiran daging ayam serta bihun. Berbeda dengan soto Madura yang berkuah bening dan isiannya yang lebih beragam.
Ragam budaya di Indonesia juga menjadi pengaruh yang signifikan dalam perjalanan perkulineran nusantara. Misalnya, serabi yang disajikan dalam tradisi ‘Serabhien’ khas Pamekasan, Madura di malam ke-21 ramadhan. Berbeda dengan serabi yang terdapat ‘Nyadran’ di Mojokerto yang tersajikan dengan nasi tumpeng dan terlaksana di bulan sya’ban
Ragam kuliner di Indonesia menjadi topik menarik untuk sepanjang masa.